Kamis, 24 Januari 2019

Batuk dan Asma

Batuk dan Asma
C.   Pengertian Batuk
Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk menjaga pernapasan dari benda atau zat asing. Batuk dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti virus (flu, bronkhitis), bakteri dan benda asing yang terhirup (alergi). Beberapa penyakit seperti kanker, paru-paru, TBC, tifus, radang paru-paru, asma dan cacingan, juga menampakkan gejala berupa batuk
Batuk merupakan refleks yang terangsang oleh iritasi paru-paru atau saluran pernapasan. Bila terdapat benda asing selain udara yang masuk atau merangsang saluran pernapasan, otomatis akan batuk untuk mengeluarkan atau menghilangkan benda tersebut. Batuk biasanya merupakan gejala infeksi saluran pernapasan atas (misalnya batuk-pilek, flu) dimana sekresi hidung dan dahak merangsang saluran pernapasan. Batuk juga merupakan cara untuk menjaga jalan pernapasan tetap bersih. Ada dua jenis batuk yaitu batuk berdahak dan batuk kering. Batuk berdahak adalah batuk yang disertai dengan keluarnya dahak dari batang tenggorokan. Batuk kering adalah batuk yang tidak disertai keluarnya dahak.
1.    Mekanisme Batuk
Inspirasi
secara singkat dan cepat
Kompresi
Ulotis akan tertutup selama 2 detik
Tekanan paru dan Abdomen meningkat
Secara aktif glosis meningkat
Ekspirasi
Udara terdorong keluar
  
Batuk

2.    Penyebab batuk
a.    Infeksi
Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran pernafasan.
Misal : Flu, bronchitis, dan penyakit yang cukup serius meskipun agak jarang yaitu : pneumonia, TBC, dan kanker paru-paru.
b.    Alergi
-     Masuknya benda asing secara tidak sengaja kedalam saluran pernapasan.
Misal : Debu, asap, cairan dan makanan.
-     Mengalirnya cairan hidung kearah tenggorokan dan masuk ke saluran pernapasan.
Misal : Rinitis alergika, batuk pilek.
-     Penyempitan saluran pernapasan missal pada asma.
3.    Gejala Batuk
1.    Pengeluaran udara dan saluran pernafasan secara kuat, yang myngki disertai dengan pengeluaran dahak,
2.    Tenggorokan sakit dan gatal,
3.  Dapat menimbulkan beberapa penyakit yaitu :
a.    Kanker
b.    Paru-paru
c.    TBC
d.    Radang paru-paru
e.    Asma
f.     Cacingan.

4.  Jenis-jenis Batuk
    Adapun jenis-jenis batuk yaitu :
a.  Batuk Produktif : Batuk yang menghasilkan dahak atau lender.
b.  Batuk tidak produktif : Batuk yang tidak menghasilkan dahak yang juga disebut batuk kering.
5.  Jenis batuk berdasarkan waktu berlangsungnya :
a.    Batuk Akut : Berlangsung kurang dari 3 minggu
Contoh : Flu dan alergi
b.    Batuk Kronis : Berlangsung lebih dari 3 minggu atau bronkhitis
Contoh : TBC dan asma.
            Hal yang harus di perhatikan
  •     Minum banyak cairan (air atau sari buah) kan menolong membersihkan tenggorokkan, jangan minum soda atau kopi.
  •           Hentikan kebiasaan merokok.
  •      Hindari makanan yang merangsang tenggorokkan (makanan dingin atau berminyak) dan udara malam.
  •            Minum obat batuk yang sesuai.
1.  Obat yang digunakan
1.    Gliseril Guaiakolat
Golongan obat
Ekspektoran
Mekanisme Kerja
Meningkatkan dahak (sputum) dan sekresi bronkial dengan mengurangi daya rektal dahak pada saluran nafas sehingga menjadikannnya lebih encer dan mudah untuk dikeluarkan.
Indikasi
Meredakan batuk berdahak
Dosis
Dewasa: 2-4 tab setiap 4 jam, maks sehari 24 tab.
·      Anak 6-12 thn, 1-2 tab setiap 4 jam, maks sehari 12 tab.
·      Anak 2-6 thn,  – 1 tab setiap 4 jam, maks sehari 6 tab.

2.    Dextromethorphan HBr
Golongan Obat
Antitusif
Mekanisme Kerja
Menekan refleks batuk pada pusat batuk dibagian medula.
Indiksi
Meredakan batuk kering
Interaksi Obat
Hipersensitif terhadap MAO inhibitor, celecoxib, cinacalcet, obat-obat antihipertensi dan antidepresan.

D.   Pengertian Asma
Asma merupakan gangguan inflamasi (radang) kronik jalan pernafasan yang melibatkan berbagai sel inflamasi. Terjadinya asma disebabkan oleh peningkatan respon saluran pernafasan terhadap rangsangan paru-paru. Peningkatan respon ini ditandai dengan penyempitan saluran nafas, sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak.
1.  Penyebab Asma
a.    Infeksi paru-paru dan saluran pernafasan yang umumnya menyerang salura nafas seperti flu
b.    Paparan zat diudara, misalnya asap kimia, asap rokok, dan polusi udara
c.    Stres, emosi yang berlebihan
d.    Aktivitas fisik seperti olahraga.
2.  Gejala Asma
a.    Sukit bernafas (terkadang membuat penderita megap-megap)
b.    Batuk-batuk
c.    Mengi (suara yang dihasilkan ketika udara mengalir melalui saluran nafas yang menyempit).
3.  Obat yang menghilangkan gejala
Adapun obat yang menghilangkan gejala yaitu golongan obat bronkodilator atau golongan kortikosteroid sistemik (inhaler).
4.  Penggunaan inhaler
a.    Lepaskan tutup inhaler dan lubang semprotb (spray) dan mouthpiece tepat dimulut dan kondisi bersih,
b.    Mengocok inhaler
c.    mengeluarkan nafas
d.    masukkan ujung inhaler ke mulut
e.    Tekan inhaler dan tarik nafas
f.     Tahan nafas 5-10 detik
5.  Obat asma
Adapun obat asma yang digunakan yaitu :
a.    Salbutamol
b.    Terbutalin
c.    Teofilin
d.    Aminofilin

-     Obat Salbutamol
    Termasuk golongan obat agonis dan adrenergik.
Mekanisme kerja
Melalui stimulasi reseptor A yang banyak terdapat di trachea (batang tenggorak) dan bronchi, yang menyebabkan aktivasi dari adenilsiklase.
Indikasi
Asma kronik, emfisema dan penyakit bronkopulmoner bronkopasme
Interaksi obat
β- blocker dan xanthin
Dosis
Dewasa dan anak ˃ 12 thn 2-4 mg. Anak 6-12 thn 2 mg, 2-6 thn 1-2 mg. Diberikan 3-4 kali sehari.

1.    Teofilin
Mekanisme kerja
Relaksasi otot polos dan menurunkan stimulant jalan nafas.
Indikasi
Meringankan dan mengatasi serangan asma bronkial
Interaksi Obat
Simetidin, eritromisin, troelansomisin dan kontrasepsi oral, derivate xantin: meningkatkan efek obat. Rifampisin: menurunkan efek obat
Dosis
Dewasa 1 tab, anak 6-12 thn  – 1 tab atau 1  sdt, 1-6  thn 1 sdt. Diberika 3 kali sehari

Panu Kadas dan Kurap
E.   Pengertian Panu
Panu kadas kurap merupakan infeksi kulit karena jamur, dengan cirri-ciri bercak merah di satu area kulit yang lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya sperti misalnya kulit kepala, selengkangan, jenggot atau area tubuh lainnya dapat terkena panu kadas kurap.
1.    Penyebab Panu
       Adapun penyebab dari panu kadas kurap adalah akibat jamur malassezia furfur atau pityrosporum ovale. Jamur ini muncul akibat kebersihan diri yang kurang terjaga.
2.    Gejala
        Adapun gejala-gejala yang timbul ialah pada infeksi kulit ditandai dengan kulit merah, gatal, bersisik/membengkak, kulit melepuh atau mengeluarkan nanah, sedangkan pada infeksi kuku ditandai dengan kuku menebal dan cepat patah serta pada infeksi kulit kepala ditandai dengan kebotakan.
a.  Obat panu kadas kurap
Nizoral cream (Zat aktifnya Ketokenazole)
Golongan obat
Keras
Kontra Indikasi
Pasien yang hipersensitif terhadap bahan-bahan dalam sediaan ini
Mekanisme Kerja
Bekerja dengan menghambat sitokrom P450 jamur dengan menganggu sintesis ergosterol yang merupakan komponen penting dari membrane sel jamur.
Interaksi obat
Tidak diberikan secara bersamaan dengan golongan obat antasida karena dapat menurunkan penyerapan antifungal atau anti jamur.
Indikasi
Infeksi Jamur

Jumat, 18 Januari 2019

Kontrasepsi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia, tepatnya di masa-masa penjajahan belum ada masyarakat kita yang mengenal istilah ataupun menggunakan alat kontrasepsi, atau yang sering kita kenal dengan istilah program KB yaitu program keluarga berencana. Dahulu, masyarakat kita mengistilahkan “ banyak anak banyak juga rejeki yang kita dapat “ untuk itu dahulu tiap orang pasti mempunyai anak yang banyak, lebih dari satu bahkan mencapai sebelas orang dalam satu keluarga. Maka tidak heran perumpamaan diatas dipakai oleh masyarakat dahulu, tapi untuk era globalisasi sekarang tidak berfungsi lagi perumpamaan tersebut.
Sekarang, pemerintah Republik Indonesia mencanangkan program KB dan   penggunaan alat kontrasepsi yang tepat serta aman digunakan oleh masyarakat pada umumnya. Sedangkan kontrasepsi yaitu upaya pencegahan terhadap kehamilan yang bersifat sementara ataupun menetap. Adapun kontrsepsi dapat dilakukan menggunakan alat maupun dengan cara manual/alami yaitu dengan cara KB kalender yang umum dilakukan oleh masyarakat di daerah pedesaan.
Pemerintah juga mengharapkan kepada masyarakat terutama untuk kaum perempuan agar mau melakukan program ini, serta peran suami juga sangat dibutuhkan supaya bekerja sama mencapai program KB dengan dua anak cukup. Tak luput juga pemakaian alat kontrasepai haruslah steril dan aman digunakan untuk menghindari adanya efek samping atau bahkan kematian akibat ketidak cocokkan dalam pemakaian kontrasepsi.  Meski alat kontrasepsi begitu banyak macamnya yang terpenting adalah steril tidaknya alat tersebut,dan pemasangan alat itupun harus sesuai aturan dokter sebagai ahli medis. Jika sudah tercipta kerja sama diantara pemerintah, masyarakat dan paramedis maka diharapkan kemajuan pelaksanaan program KB dengan penggunaan alat kontrasepsi yang aman di Indonesia
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kontrasepsi ?
2. Apa tujuan dari penggunaan kontrasepsi?
3. Apa saja macam-macam alat kontrasepsi itu?
4. Bagaimana cara penggunaan dari pemasangan alat kontrasepsi ?
5. Bagaimana prinsip kerja alat kontrasepsi?
6. Apakah metode operatif kontrasepsi ditujukan untuk wanita dan pria ?
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan kontrasepsi.
2. Menjelaskan tujuan dari penggunaan kontrasepsi.
3. Menjelaskan apa saja macam-macam alat kontrasepsi
4. Menjelaskan cara penggunaan dari pemasangan alat kontrasepsi  .
5. Menjelaskan .prinsip kerja alat kontrasepsi.
6. Menjelaskan tentang metode operatif kontrasepsi wanita dan pria.













BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan yang bersifat sementara ataupun menetap.Kontasepsi ditujukan untuk wanita dengan tujuan agar tidak mempunyai anak lebih dari 2 sesuai dengan program KB yang dicanangkan oleh pemerintah.
B.   Tujuan Penggunaan Kontrasepsi
Kontrsepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat, secara mekanis, menggunakan obat/alat, atau dengan cara operasi. Pemilihan jenis kontrasepsi didasarkan pada tujuan penggunaan kontrsepsi, yaitu :
Menunda kehamilan. Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilannya.
·         Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan :
a. Reversibilitas yang tinggi karena akseptor belum mempunyai anak.
b. Efektivitas yang relative tinggi, penting karena dapat menyebabkan kehamilan resiko tinggi.
·         Kontrasepsi yang sesuai pil, alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) mini, cara sederhana.
   Alasan :
- Usia di bawah 20 tahun adalah usia dimana sebaiknya tidak mempunyai anak terlebih dahulu.
- Prioritas penggunaan kontrasepsi pil oral karena peserta masih muda.
- Penggunaan kondom kurang menguntungkan karena pasangan muda masih sering berhubungan (frekuensi tinggi) sehingga akan mempunyai angka kegagalan yang tinggi
- Penggunaan AKDR mini bagi yang belum mempunyai anak dapat dianjurkan, terutama pada akseptor dengan kontraindikasi terhadap pil oral.
2. Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan). Masa saat istri berusia 20-30 tahun   adalah yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan jarak kelahiran 3-4 tahun.
·         Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan :
a. Reversibilitas cukup tinggi.
b. Efektifitas cukup tinggi kerena akseptor masih mengharapkan mempunyi anak.
c. Dapat dipakai 3-4 tahun.
d. Tidak menghambat produksi air susu ibu (ASI).
      Kontrasepsi yang sesuai : AKDR, pil, suntik, cara sederhana, susuk KB, kontrasepsi mantap (kontap).
      Alasan :
- Usia 20-30 tahun merupakan usia terbaik untuk mengandung dan melahirkan.
- Segera setelah anak lahir, dianjurkan untuk menggunakan AKDR sebagai pilihan utama.
- Kegagalan yang menyebabkan kehamilan cukup tinggi namun tidak/kurang berbahaya karena akseptor bareda pada usia yang baik untuk mengandung dan melahirkan.
   3. Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi). Saat usia diatas 30 tahun,     dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak.
   Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan :
 a. Efektifitas sangat tinggi karena kegagalan dapat menyebabkan kehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak.
 b.  Reversibilitas rendah.
 c.  Dapat dipakai untuk jangka panjang.
 d.  Tidak menambah kelainan yang sudah ada.

- Kontrasepsi yang sesuai : kontrasepsi mantap (tubektomi/vasektomi), susuk KB, AKDR suntikan, pil dan cara sederhana.
 Alasan :
a. Ibu dengan usia diatas 30 tahun dianjurkan tidak hamil lagi atau tidak punya anak lagi karena alasan medis.
b. Pilihan utama adalah kontrasepsi mantap.
c. Pada kondisi darurat, kontap cocok dipakai dan relatif baik dibandingkan dengan susuk KB atau AKDR.
d. Pil kurang dianjurkan karena usia ibu relatif tua dan mempunyai kemungkinan timbulnya efek samping dan komplikasi.
C. Macam-macam Kontrasepsi
1. Kontrasepsi Alamiah : 
    - Metode lendir serviks
    - Metode suhu tubuh basal
2. Kontrsepsi Barier :
- Kondom
-  Diafragma
- Obat spermatisid
3. Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
4. Kontrasepsi Hormonal :
- Pil
- Suntik
- Susuk norplant
- Susuk implanon
D.  Cara Penggunaan Alat Kontrasepsi
 1. Kontrasepsi Alamiah
a. Pantang berkala
Prinsip system ini ialah tidak melakukan sanggama pada masa subur. Ovulasi terjadi 14+-2 hari sebelum hari pertama haid yang akan datang. Ovum mempunyai kemampuan untuk dibuahai dalam 24 jam setelah evulusi. Yang disebut masa subur atau ‘fase ovulasi’ terjadi mulai 48 jam sebelum ovulasi hingga 24 jam setelah ovulasi. Karena itu, jika konsepsi ingin dicegah, sanggama harus dihindarkan sekurang-kurangnya  3 hari (72 jam), yaitu 48 jam sebelum ovulasi dan 24 jam setelah ovulasi terjadi.
Untuk menetapkan saat ovulasi, metode yang dianjurkan ialah sebagai berikut :
Metode  Lendir Serviks
Dalam metode ini dilakukan penilaian lender serviks. Sifat cairan vagina bervariasi selama siklus haid. Lendir di vagina diperiksa dengan cara memasukkan jari tangan klien sendiri kedalam vagina dan mencatat bagaimana lender itu dirasakan setiap hari.
Cara kerja :
Dimulai dari hari pertama setelah haid berakhir, klien harus mencatat pola lendimnya terus menerus sampai 8-10 hari setelah hari terakhir dengan lendir yang licin dan basa, atau hari puncak (peak day). Hari puncak menunjukkan bahwa ovulasi telah dekat atau bahkan sering terjadi, dan pencatatan harus diteruskan sampai ia yakin bahwa ia tidak subur lagi. Ia harus terus mencatatat pola lendimnya setiap siklus sampai ia terbiasa memeriksa dan menilai pola lendirnya yang dapat memakan waktu beberapa bulan. Setelah terbiasa dengan hal ini, klien tidak perlu lagi memeriksa lendimnya setiap hari siklus haidnya ; ia dapat berhenti setelah menjalankan Aturan Hari Puncak (Peak Day Rule)  karena ia telah mencapai masa tidak subur. Karena lendir mungkin berubah sepanjang hari, yang terbaik adalah mencatatnya pada malah hari dan selalu mencatat lendir yang dirasakan paling subur pada hari itu.



Metode Suhu Tubuh Basal
Cara kerja :
 Hormone progesterone, yang disekresi korpus luteum setelah ovulasi bersifat termogenik atau memproduksi panas. Ia dapat menaikkan suhu tubuh 0,05o sampai 0,2oC (0,4o sampai IoF) dan mempertahankannya pada tingkat ini sampai saat haid berikutnya. Peningkatan suhu tubuh ini disebut sebagai peningkatan termal dan ini merupakan dasar dari Metode Suhu Tubuh Basal (STB). Siklus ovulasi dapat dikenali dari catatan suhu tubuh.

Kontrasepsi Barier
Kondom
Kondom adalh selaput karet yang dipasang pada penis selama hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis tipis, berbentuk silindris, dengan muaranya bepinggir tebal, bila digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti putting susu. Kondom juga membantu pencegahan penularan Penyakit Menular Seksual (PMS), termasuk AIDS.
Intruksi pemakaian :
-  Kondom digunakan pada penis yang ereksi sebelum penis masuk ke vagina.
-  Jika kondom tak ada penampung di ujungnya, sisakan 1-2 cm di ujung kondom untuk menampung ejakulat.
-   Lepaskan kondom sebelum penis selesai ereksi, pegang kondom pada pangkalnya dengan jari untuk mencegah sperma tumpah atau merembes.
-   Tiap kondom hanya sekali pakai dan langsung dibuang
-   Jangan menyimpan kondom di tempat panas, serta jangan memakan minyak goreng, baby oil atau jelly minyak untuk pelicin kondom, karena akan menyebabkan kerusakan kondom.

Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR), Intra Uterine Device (IUD)
      Mekanisme kerja
Sampai saat ini mekanisme kerja AKDR belum diketahui secara pasti. Pendapat terbanyak mengatakan AKDR menimbulkan reaksi radang endometrium dengan sebutan leukosit yang dapat menghancurkan blastoksita atau sperma. AKDR yang mengandung tembaga (Cu) juga menghambat kasiat anhidrase karbon dan fosfatase alkali, memblok bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba falopii, dan menginaktifkan sperma. AKDR yang mengeluarkan hormon juga menebalkan lendir serviks hingga menghalangi pergerakan sperma.

Kontasepsi Hormonal
Macam-macam kontrasepsi hormonal
Pil
Ada tiga macam pil kontrasepsi, yaitu minipil, pil kombinasi, dan pil pascasanggama (morning after pill). Yang umum digunakan ialah pil kombinasi antara estrogen dan progesterone. Minipil yang hanya mengandung progestin dosis rendah biasanya diberikan pada ibu yang menyusui (hingga kira-kira 9 bulan setelah melahirkan),
Cara menggunakan pil kombinasi
Pil yang berjumlah 21-22 diminum mulai hari ke-5 haid tiap hari 1 pil terus menerus atau sesuai hari di dalam bungkus. Sebaiknya pil diminum dalam waktu yang kurang lebih sama tiap harinya, misalnya malam sebelum tidur. Beberapa hari setelah minum pil dihentikan, biasanya terjadi withdrawal bleeding, lalu pil bungkus ke-2 diminum mulai hari ke-5 perdarahan tersebut. Jika tidak terjadi withdrawal bleeding, pil bungkus ke-2 diminum mulai 7 hari setelah pil bungkus pertama habis. Sedangkan pil yang berjumlah 28 diminum terus menerus tiap malam. Tujuh pil terakhir mengandung zat besi atau gula.
Suntik
Saat ini terdapat 2 macam kontrasepsi suntikan, yaitu golongan progestin dan golongan progestin dengan campuran estrogen propionate. Suntikan diberikan mulai hari ke-3 sampai ke-5 pascapersalinan, segera setelah keguguran, atau pada interval lima hari pertama haid. Hormone disuntikkan secara intramuskuler dalam didaerah gluterus maksimus atau deltoid. Selanjutnya suntikan Cyclofem diberikan tiap bulan, Noristerat tiap 2 bulan, dan Depo Provera tiap 3 bulan sekali.
Susuk KB/Implan
Cara kerja
- Menghambat terjadinya ovulasi
- Menyebabkan endometrium/selaput lendir tidak siap untuk nedasi / menerima pembuahan
- Mempertebal lendir serviks/rahim.
- Menipiskan lapisanendometrium/selaput lendir
Susuk norplan
Cara kerja :
- Klien diminta mencuci lengan kirinya secara bersih dengan sabun sementara peralatan dipersiapkan.
- Klien diminta berbaring dan dilakukan konseling intuk memantapkan dan menjelaskan apa yang akan dilakukan, juaga apakah menderita alergi.
- Cari daerah dilengan kiri yang tidak ada vena dan lembut 8 cm dari lipat siku, dan titik sesuai/seperti kipas atau sesuai model mack dengan spidol.
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan dengan handuk bersih dan kering. Kenakan sarung tangan steril, bila diberi bedak maka hapus bedak dengan kasa yang telah dicelup dalam air steril.
- Lakukan antisepsis dengan kasa yang dibasahi betadin dengan gerakan melingkar ke arah luar 2-3 kali seluas 8-13 cm. pasang duk steril
- Suntikan anestesi infiltrasi 0,4 ml tepat dibawa kulit pada tempat insisi yang telah ditentukan sampai insisi sedikit menggelembung. Teruskan suntikan ke lapisan dibawa kulit kurang lebih 4 cm dan masukkan anestesi antara garis 1-2, 3-4, 5-6 masing-masing 1 ml sambil ditarik keluar, kemudian di-massase, uji efek anestesinya sebelum melakukan insisi dengan skapel.
- Buat insisi dangkal dengan skapel selebar 2 mm. Masukkan trokar dan pendorongnya melalui tempat insisi dengan sudut 45o sambil mengungkit kulit, sampai garis batas pertama trokar  tepat berada di luka insisi.
- Pendorong dikeluarkan dan diletakkan di tempat steril. Angkat tabung dengan jari telunjuk kanan.
- Tangkap tabung dengan tangan kiri dalam posisi menadah dengan rapat. Masukkan kapsul implant pertama dalam trokar.masukkan pendorong dan dorong sampai terasa ada tahanan.
- Lepaskan kedua tangan, periksa kelurusan posisi trokar dan periksa tahanan pada pendorong dengan mendorong dari luar.
- Tahan pendorong di tempatnya dengan satu tangan, dan tarik keluar trokar sampai mencapai pegangan pendorong, dorong 3 kali.
- Tarik trokar dan pendorongnya secara bersamaan sampai batas tanda ke dua (pada ujung trokar ) terlihat pada luka insisi.jangan sampai trokar keluar dari luka insisi
- Tahan kapsul yang telah terpasang dengan 1 jari dan masukkan kembali trokar serta pendorong ke arah kanan lalu ke kiri ke tujuan berikutnya.
- Bila telah dipasang semua, periksa seluruh kapsul dari atas dan bawah  ( ingat-ingat, karena akan digambar dalam status ). Pastikan tidak berada didekat luka insisi. Keluarkan trokar dengan hati-hati.
- Tutup dan tekan luka bekas insisi dengan kasa, lepaskan duk. Bersihkan coretan spidol dan sekitar dengan kapas alcohol. Tarik kulit sekitar insisi agar luka tertutup dengan rapi kemudian tutup dengan plester. Tutup dengan kasa diatasnya lalu balut sekitar lengan dengan perban.
- Setelah selesai, pasien diperbolehkan turun dan dinasihati untuk tidak terkena air sampai perban dilepas (3 hari kemudian), bila ada keluhan diminta secepatnya datang kembali, jangan berhubungan dengan suami dulu selama 3 hari, control seminggu lagi, dan diminta menunggu dulu 10-15 menit diruang tunggu. Bila tidak ada keluhan, pasien boleh pulang.
e. Susuk implanon
Cara insersi implanon :
- Bersihkan daerah suntikan dengan antiseptik. Lepaskan inserter steril sekali pakai dari pembungkus aluminium, lalu lepaskan penutup jarum.
- Masukkan jarum di bawah kulit di bagian dalam dan lengan atas (yang tidak dominan sampai dengan batas sempit).
- Lepaskan pengikat topangan pendorong suntikan dengan semprit sambil mempertahankan inserter dengan tangan yang lain.
- Putar pendorong suntikan 1800. Pertahankan pendorong suntikan di tempat dengan menekannya pada lengan dan tarik semprit dengan tangan yang lain untuk melepaskan susuk.
- Aplikasikan kasa steril dan balut tekan yang dipertahankan selama 3 hari.


E. Prinsip Kerja Alat Kontrasepsi
1. Pil KB
Cara Kerja :
- Menekan ovulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur wanita dari indung telur.
- Mengendalikan lendir mulut rahim sehingga sel mani/sperma tidak dapat masuk kedalam rahim
- Menipiskan lapisan endometrium/selaput lendir di vagina.
2. Suntikan KB
Cara Kerja :
- Mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita.
- Mengentalkan lender mulut rahim, sehingga sel mani/sperma tidak dapat masuk kedalam rahim.
- Menipiskan lapisan endometrium/selaput lendir sehingga tidak siap untuk kehamilan.
3. Susuk KB/  Implant
Cara Kerja :
- Menghambat terjadinya ovulasi.
- Menyebabkan endometrium.
- Mempertebal lendir serviks.
- Menipiskan selaput lender.
4. Iud/ AKDR
Cara Kerja :
- Mencegah masuknya spermatozoa.
- Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas.
5.   Kondom
Cara Kerja :
Dipasang pada penis selama berhubungan seksual untuk mencegah sperma memasuki vagina, karena cairan sperma tertampung dalam kondom.

F. Metode Operatif Kontrasepsi  Wanita dan Pria
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur yang menyebabkan wanita bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi. Tubektomi merupakan alat kontrasepsi yang paling efektif dengan angka kegagalan kurang dari 1%.
Tubektomi dapat dilakukan pascakeguguran, pascapersalinan, atau pada masa interval.  Tubektomi pascakeguguran sebaiknya dilakukan 48 jam setelah melahirkan karena belum dipersulit dengan edema tuba, infeksi, dan alat genital belum menciut. Sedangkan dalam tubektomi dikenal 2 tipe pelayanan yaitu minilaparotomi dan laparoskopi.
  Teknik minilaparotomi pascapersalinan dengan tubektomi cara modifikasi Pomeroy :
- Calon akseptor yang sudah dipuasakan 6-8 jam sebelum tindakan diminta berbaring.
- Anestesi umum dengan ketalar atau anesti lokal dengan lidokain.
- Dengan posisi operator di kiri calon akseptor dan asisten dikanannya, buat insisi kecil sepanjang 2cm setinggi fundus.
- Jika fundus terletak dibawah pusat pada 3-5 hari pascapersalinan, lakukan insisi mediana setinggi 2 kaki dibawah fundus uteri sepanjang 1-2 cm.
- Tampilkan tuba dengan menarik retraktor kearah tuba yang akan dicapai, atau dengan mendorong uterus dan tuba dengan cara jari lewat lubang sayatan.
- Jepit 1/3 bagian proksimal tuba dengan klem Babcock dan tarik perlahan-lahan keluar lubang.
- Tutup peritoneum dengan jahitan jelujur catgut  no.00 dan kulit dengan 1-2 jahitan sutera atau catgut no.00 subkutis.
a. Metode Operatif Wanita
Cara Kerja :
       Menghambat perjalanan sel telur wanita sehingga tidak dapat dibuahi oleh sperma
Metode Operatif Pria
Cara Kerja :
        Menghalangi transport spermatozoa/ jalannya sel mani pria sehingga tidak dapat membuahi sel telur.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan yang bersifat sementara ataupun menetap.Kontasepsi ditujukan untuk wanita dengan tujuan agar tidak mempunyai anak lebih dari 2 sesuai dengan program KB yang dicanangkan oleh pemerintah.
Tujuan penggunaan kontrsepsi, yaitu :
1. Menunda kehamilan. Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilannya.
2. Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan). Masa saat istri berusia 20-30 tahun   adalah yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan jarak kelahiran 3-4 tahun.
3. Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi). Saat usia diatas 30 tahun, dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak.
.Macam-macam kontrasepsi
1. Kontrasepsi Alamiah :
- Metode lendir serviks
- Metode suhu tubuh basal
2. Kontrsepsi Barier :
- Kondom
- Diafragma
- Obat spermatisid
3.  Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
4.  Kontrasepsi Hormonal :
- Pil
- Suntik
- Susuk norplant
- Susuk implanon

B.Saran
Dalam pembuatan  makalah ini penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurnaan ,untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Saifuddin AB. 1996. Buku Acuan Nasional Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Bina Pustaka- Jakarta
http : //www.bkkbn-pusat/_alat kontrsepsi/@google.com

Batuk dan Asma

Batuk dan Asma C.    Pengertian Batuk Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk menjaga pernapasan dari benda atau ...